Central of Bronzes didirikan pada tahun 1987 secara turun temurun diwariskan kepada anaknya yang bernama Yuni, UMKM ini mempekerjakan sebanyak 6 orang dari warga sekitar yang mengerjakan puluhan sampai ratusan pesanan sovenir hingga patung dari berbagai negara seperi Australia, korea dan belanda, sedang untuk dalam negeri sendiri artshop dari Bali menjadi langganan umkm ini.
![]() |
Sri Yuniarsih owner dari Central of Bronzes menunjukan salah satu hasil karya Central of Bronzes (foto/apr) |
“ Bahan dasar patung yang kita kerjakan dita dapat dari rongsokan sehingga sedikit membantu untuk daur ulang sampah logam” ujar Sri Yuniarsih owner dari Central of Bronzes. Lebih lanjut perempuan yang akrab disapa Yuni ini menjelaskan saat pandemi usahanya sempat mati suri karena sepinya pesanan namun saat ini berangsur pulih seiring gencarnya promosi yang dilakukan secara online.
Perayaan Hindu dan Budha selalu rutin dan nggak ada matinya selalu ada pesanan dari artshop dari bali. Sovenir bikinan UMKM Kota Santri ini dijual mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah tergantung kerumitan dan besarnya patung yang dibuat secara tradisional
Central of Bronzes tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga membantu meningkatkan ekonomi kreatif di Jombang. UMKM ini telah menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang dan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Pengrajin Kuningan ini adalah aset berharga bagi Jombang dan Indonesia. Komunitas ini menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, adalah mungkin untuk mencapai kesuksesan sambil tetap menjaga tradisi dan nilai-nilai budaya. (APR/LAN)
Posting Komentar